PENGERTIAN BK KARIR
PEMBAHASAN
A. Pengertian
BK Karir
Ditinjau dari sisi sejarah, istilah
bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah vocational guidance yang
pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku Choosing a Vocation
(1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012). Pada awalnya penggunaan istilah ini
lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan
suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang
diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi perubahan
pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model karir (career). Kedua
model ini memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan
pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang
pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan
pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan
tujuan - tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri,
rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling karir
berhubungan erat dengan pendidikan karir (career education), seperti
dikemukakan Calhoun dan Finch (1976) bahwa program pendidikan karir di memiliki
tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan
karir.
Karir adalah pekerjaan, profesi
(Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan
apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya,
kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai
dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian
diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut.
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada
saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya
di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan
SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak
dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik
khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan
bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui
apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan
bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan
gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan
ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan
diri dalam dunia kerja.
Menurut
Winkel (2005:114) Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi
tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang
dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari
program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang
studi.
Menurut
Marsudi (2003:113) Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang,
serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
Menurut
National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973. Bimbingan karier
diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
Menurut
Rochman Natawidjaja (1990: 1) Bimbingan karir adalah suatu proses membantu
seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan
gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang
pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan
definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk
mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa
depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier
diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat,
dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi
yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang
diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga
dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir
Disekolah :
Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada
setiap pendidik dituntut untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai
dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir
di sekolah. Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan
bimbingan karir disekolah diantaranya:
a) Perkembangan
anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas perkembangan
b) Sebagian
hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja
c) Bimbingan karir diperlukan agar
menghasilkan tenaga pembangunan yang cakap dan terampil dalam melakukan
pekerjaan untuk pembangunan
d) Bimbingan karir diperlukan berdasarkan bahwa setiap
pekerjaan atau jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk melaksanakannya.
Pekerjaan atau jabatan itupun menuntut persyaratan tertentu dari
individu-individu yang melaksanakannya
e) Bimbingan
karir dilaksanakan disekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja
f) Manusia
mampu berfikir secara rasional
g) Bimbingan
karir dilandaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang cakup dalam falsafah
pancasila
h) Bimbingan karir menunjang tinggi
nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Dewa ketut sukardi (1984:112), mengemukakan, pada dasarnya informasi karir terdiri
dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan, atau karir dan bertujuan membantu
individu memperoleh pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan
aspek-aspek dunia kerja.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa informasi kariir atau jabatan meliputi
fakta-fakta yang relevan dengan butir-butir berikut:
1. Potensi pekerjaan
termasuk luasnya, komposisinya, factor-faktor geografis jenis kelamin, tingakat
usia dan besarnya kelom pok industri.
2. Struktur kerja dan besarnya dan kelompok-kelompok kerja
3. Ruang lingkup dunia kerja, meliputi pemahaman lapangan kerja, perubahan
populasi permintaan dari masyarakat umum yang membaik, dan perubahan teknologi.
4. Perundang-undangan peraturan atau
perjanjian kerja.
5. Sumber-sumber informasi dalam rangka mengadakan studi yang berkaitan dangan
pekerjaan.
6. Klasifikasi pekerjaan dna informasi pekerjaan
7. Pentingnya dna kritisnya pekerjaan.
8. Tugas-tugas nyata dari pekerjaan dan hakikat dari pekerjaan
9. Kualifikasi yang memaksa untuk bekerja dalam bermacam-macam pekerjaan.
10. Pemenuhan kebutuhan untuk bermacam-macam pekerjaan
11. Metode dalam memasuki pekerjaan dan meningkatkan prestasi kerja.
12. Pendapat dan bentuk-bentuk imbalan dari bermacam-macam pekerjaan.
13. Kondisi-kondisi kerja dalam berjenis-jenis pekerjaan.
14. Kriteria untuk penilaian terhadap materi informasi pekerjaan.
15. Ciri-ciri khas tempat kerja.
Karena itu, bimbingan
karir bagi siswa, meliputi kemampuan menentukan pilihan jenis karir, menerapkan
nilai-nilai hubungan industrial dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan
B. Tujuan BK
Karir
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989),
tujuan pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah adalah agar siswa dapat.
a. meningkatkan
pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept).
b.
meningkatkan pengetahuannya tentang
dunia kerja.
c.
mengembangkan sikap dan nilai diri
sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya.
d.
meningkatkan ketrampilan berpikir
agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan
tersedia dalam dunia kerja.
e. menguasai
ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain sebagainya
International Labour Office (2010)
merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait erat
dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa depan
karir mereka yaitu:
a.
kesadaran diri atau pengenalan diri
sendiri.
b.
kesadaran akan kesempatan bekerja.
c.
pembuatan keputusan pendidikan dan
karir.
d.
pembelajaran transisional dan
pengetahuan akan persyaratan kerja.
Sedangkan menurut Bimo Walgito
(2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar:
a.
Dapat memahami dan menilai dirinya
sendiri terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya.
b.
Memahami dan menyadari nilai-nilai
yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.
c.
Mengetahui jenis pendidikan dan atau
pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada diriny.
d.
Menemukan hambatan yang mungkin timbul
dan mencari jalan keluar untuk mengatasi hambatan tersebut.
e.
Para siswa dapat merencanakan masa
depannya, dan menemukan karir dan kehidupan yang esuai atau serasi.
Peters dan Shetzer (1974:267)
mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa
dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru
pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan,
bakat dan minat yang dimilikinya.
Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi
Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk
membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat
merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai
landasan kariernya yang
sesuai dengan kernampuannya.
Moh. Surya (1988.14) menyatakan
bahwa tujuan bimbingan karir adalah
membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat
menentukan peralanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya
secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, secara essensial bimbingan
karir merupakan salah satu proses layanan yang
bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan
lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan. Masa
depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan itu adalah
“di sini dan sekarang”. Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan
melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan informal, formal
maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa
dibekali dengan berbagai
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap-sikap
tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan uttuk
mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Selain yang telah
dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari bimbingan
karir tersebut ialah membantu para siswa agar :
1. Dapat
memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-
citanya yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan
karir yang sesuai dengan dirinya.
2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang
berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang akan
dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir yang ditawarkan,
deskripsi tugas dalam berbagai bidang pekerjaan, pengaruh
perkembangan teknologi terhadap bidang kerja tertentu,
kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang
pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja
dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan.
3. Mengetahui
berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada
dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi
suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya
yang sekarang dengan masa depan.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul
yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan
untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa
dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan yang
serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk
Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai
bidang pendidikan yang tersedia yang relevan dengan berbagai bidang
pekerjaan. Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat
menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang
dituntut oleh peran-peran kerja tertentu.
7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi
dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan
perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik
akan meminimalkan factor dan dampak negatif dan memaksirnalkan
faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir.
8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan
pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja),
carney, l987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).
Peters dan
Shetzer (1974:267) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu
siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru
pembimbing hendaknya dapat membantu siswa merencanakan karimya sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
Popon Syarif
Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457) mengemukakan bahwa bimbingan
karier bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan
kariernya yang sesuai dengan kernampuannya.
Moh. Surya
(1988.14) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu
memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan perjalanan hidupnya
dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal.
Dari uraian diatas nampak bahwa
bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri
memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik dan diarahkan
untuk membantu siswa dalam perencanaan dan
pengarahan kegiatan serta dalam
pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu
dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya
dan lingkungannya.
Bimbingan
karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan
apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.
Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau
karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya dan apabila muncul
hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
C. Manfaat Bimbingan Karir
Bimbingan
karir ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun
SMA dengan alasan sebagai berikut (Walgito, 2010):
- Para siswa di tingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan. Walaupun ada kata “memilih”, namun sebenarnya telah adanya batas tertentu dalam pengambilan program karena adanya persyaratan yang terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Dalam pemilihan ini, diperlukan adanya kecermatan, serta perhitungan yang mantap dan tepat. Oleh karena itu, siswa memerlukan adanya bimbingan.
- Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
- Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan, serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan adanya bimbingan karir.
- Pada kenyataannya, para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Sehubungan dengan itu, mereka memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karir untuk menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
- Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan.
D. Prinsip-prinsip
BK Karir
Prinsip-prinsip
bimbingan karir meliputi :
a. Pemilihan karir lebih
merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.
b. Pemilihan dan penyesuaian karir dimulai
dengan pengetahuan tentang diri. Individu harus memahami potensi ,bakat, minat
dan kemampuanya.
c.
Bimbingan karir haruslah merupakan suatu pemahaman diri.
d. Bimbingan karir membantu pemahaman dunia kerja dan
pekerjaan dalam masyarakat.
e. Dalam bimbingan karir termasuk pula pemberian
informasi, keterangan mengenai latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk
memperoleh pengetahuan, berbagai keterampilan dan pola tingkah laku yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan.
f. Bimbingan
karir merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para konselor dalam
memberikan rangsangan dan bantuan perencanaan karir, membuat keputusan dan
penyesuaian karir.
Agar Bimbingan Karier di Sekolah
dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka
beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu diperhatikan
para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam
penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah. Prinsip bimbingan karir di
sekolah :
a. Seluruh siswa hendaknya
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian
kariernya secara tepat.
b.
Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai
terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan
perencanaan karier.
c.
Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
d. Siswa pada setiap tahap
program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada
karier secara berarti dan realistik.
e.
Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang
pendidikan siswa.
f.
Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan
dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.
Dari beberapa prinsip yang terdapat
dalam bimbingan karier tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan karier dalam
pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan jelas dalam memberikan
pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang
karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan
kemandirian siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai
dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai kebahagiaan hidup
dimasa depan kariernya.
E. Jenis
Masalah Karir di Sekolah
Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya,
pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar
juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai
dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah
karir yang terjadi pada siswa sekolah biasanya adalah:
a. Siswa SD selalu berpikir untuk masa depan (membayangkan dirinya akan
menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang realistis.
b. Siswa SD mempunyai
cita-cita yang tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan
para siswa.
c. Sedangkan pada siswa SMP cara berpikir mereka telah realistis namun, akan
ada sedikit berkurangnya motivasi, karena bingung untuk menentukan dia akan
menjadi apa nantinya.
d. Dan pada masa SMP dia
akan mulai mencoba mencari jati dirinya. Siswa akan terus melakukan semua hal
sampai menemukan jati dirinya, dan jika dia tidak diarahkan dengan benar akan
terjadi kebingungan identitas.
e. Dan kebingungan lainnya (biasanya terjadi pada siswa SMP dan SMA) adalah ketika dia memtuskan untuk tidak
melanjutkan ke jenjang selanjutnya (terpaksa tidak bisa lanjut karena suatu
hal) apa yang akan dia kerjakan.
F.
Fungsi Bimbingan Karier di Sekolah
Bimbingan
dan konseling memiliki beberapa fungsi antara lain:
a.
Fungsi Pemahaman
Fungsi
Pemahaman yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai kepentingan pengembangan
peserta didik. Meliputi pemahaman:
1).
Pemahaman tentang siswa terutama diri siswa sendiri, orang tua, guru pada
umumnya, dan guru pembimbing.
2).
Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing.
3).
Pemahaman tentang masalah peserta didik sebagai upaya memecahkan masalah
peserta didik melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
b.
Fungsi pencegahan (Preventif)
Bimbingan
dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik
dari permasalahan yag timbul dan menghambat proses perkembangannya.
c.
Fungsi Pengentasan
Pelayanan
bimbingan konseling berusaha membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
oleh peserta didik.
d.
Fungsi Pemeliharaan
Menurut
Prayitno dan Erman Amti (1999) fungsi pemeliharaan berarti memelihara sesuatu
yang baik (positif) yang ada pada diri individu agar tetap utuh, tidak rusak
dan agar hal-hal tersebut bertambah baik dan berkembang.
e.
Fungsi Penyaluran
Melalui
fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-masing
perorangan , selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah yang dapat
menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
f.
Fungsi Penyesuaian
Pelayanan
bimbingan dan konseling juga berfungsi membantu terciptanya penyesuian siswa
dengan lingkungan.
g.
Fungsi Pengembangan
Bimbingan
dan konseling membantu para siswa mengembangkan potensi yang dimiliki secara
terarah.
h.
Fungsi Perbaikan
Pelayanan
bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi oleh siswa.
i. Fungsi Advokasi
Layanan
bimbingan konseling dalam fungsi ini, membantu peserta didik memperoleh
pembelajaran atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
Layanan bimbingan karier
sangat penting beberapa frrngsi. Menurut Popon Syarif
Arifin yang bagi siswa karena mempunyai dikutip Aryatmi Siswohardjono
(1990), fungsi bimbingan karier
adalah sebagi berikut:
1. Fungsi persiapan
contoh; Guru pembimbing memberikan
informasi tentang jenis-jenis pekerjaan atau informasi
mengenai perguruan tinggi/ studi lanjut yang dapat didapatkan oleh siswa.
2. Fungsi
pencegahan
Contoh; Guru pembimbing dapat
memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan di dalarn
memahami tentang bakat, minat, kemampuan dan tentang
dirinya sendiri yang berkaitan dengan
pekerjaan sehingga dapat mencegah siswa salah dalam menentukan
langkah-langkah dalam menemukan karier yang dikehendaki.
3. Fungsi
penempatan dan penyaluran
Contoh; Guru pembimbing akan membantu dalam penempatan
para siswa pada bidang atau jenis pendidikan, misalnya dalam hal penjurusan
atau pelatihan dan pekerjaan sehingga mereka dapat
mengambil keputusan sendiri secara bijaksana.
4. Fungsi
penyesuaian
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam menyesuaikan
diri dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitamya.
5. Fungsi
pengembangan
Contoh; Guru pembimbing membantu siswa dalam
mengembangkan
seluruh pribadinya secara terarah dan
mantab pada minat kerja.
Dengan Layanan Bimbingan Karir yang sudah diberikan
diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat,
nilai-nilai, kecakapan dan cirri-ciri kepribadian serta dapat
mengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mugkin lebih cocok bagi
mereka, selanjutnya diharapka siswa dapat menemukan karir dan melaksanakan
karir yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
Komentar
Posting Komentar